Thursday, December 1, 2022

Jarak Tanam Sawit Agar Tumbuh Dengan Baik



Jarak tanam merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pengaturan jarak tanam adalah untuk mendapatkan ruang tumbuh bagi pertumbuhan tanaman guna menghindari kompetisi memperebutkan unsur hara dan matahari dari setiap tanaman kelapa sawit, serta mempermudah dalam pemeliharaan.

Dalam menanam sawit yang harus diperhatikan adalah jarak tanam antar pohon, dan bentuk segitiga sama sisi sehingga memungkinkan adanya gang dari segala arah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 9 meter antar tanaman, hal ini selain untuk memberikan ruang tumbuh bagi pohon kelapa sawit juga memberikan ruang bagi akar-akar kelapa sawit agar tidak saling berebut nutrisi makanan pada tanah.

Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum penanaman dilakukan. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 x 40 cm dan kedalaman 40 cm. Tanah galian bagian atas setebal 20 cm dipisahkan dari tanah bagian bawah. Jarak antar lubang tanam yaitu 9 x 9 x 9 m. Apabila kebun kelapa sawit ebrupa area berbukit, harus dibuat teras melingkari bukit dengan jarak 1,5 m dari sisi lereng.

Selain itu sebelum menanam sawit harus pula diperhatikan jenis tanah yang akan ditanami agar tidak salah dalam prosessnya. Kelapa sawit memerlukan tanah yang relatif datar dengan lapisan tanah yang tebal, tidak tergenang dan jenis-jenis tanah subur untuk mendukung sehingga pertumbuhan-nya akan berlangsung secara optimal sehingga produksi TBS dapat meningkat secara signifikan. Berikut Jenis Tanah yang Baik untuk Kelapa Sawit :

  1. Latosol

Merupakan tanah yang memiliki warna merah hingga coklat sehingga sering disebut dengan tanah merah. Sifat sifatnya seperti mudah menyerap air, merupakan tanah dalam, memiliki kandungan bahan organik yang sedang dengan pH tanah netral hingga asam. Jenis tanah Latosol ini banyak dijumpai di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Jawa, Sulawesi Utara dan Papua. Selain untuk kelapa sawit, tanah Latosol juga sangat baik untuk tanaman Palawija, Padi, Karet dan Kopi.

  1. Organosol

Merupakan tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan bahan organik dan merupakan salah satu jenis tanah yang subur dan terbagi menjadi dua yaitu tanah humus dan tanah gambut. Jika tanah humus tidak perlu dibahas lagi karena banyak yang sudah tahu kekayaan unsur hara didalamnya, sedangkan untuk tanah gambut cenderung masam sehingga kurang cocok untuk tanaman lain, hingga saat ini baru kelapa sawit yang cocok tumbuh di tanah gambut.

  1. Alluvial

Tanah aluvial merupakan tanah dengan ciri ciri mirip dengan latosol yang terbentuk dari hasil pengendapan material halus dari aliran sungai. Jenis tanah ini sering ditemukan di Daerah Aliran Sungai (DAS). Berwarna kelabu dengan struktur dengan sedikit lepas lepas dan mengenai tingkat kesuburan tanah Alluvial tergantung dari jenis material yang dibawah oleh aliran sungai. Tanah ini sangat cocok ditanami padi, palawija, buah buahan, tembakau dan berbagai tanaman palma seperti aren dan kelapa.

 

No comments:

Post a Comment

Keunggulan Bibit Sawit Simalungun

  Salah satu komoditi perkebunan yang memiliki hasil bagus dan tergolong memiliki prospek yang menarik. Tak heran juga tanaman kelapa sawi...