Jarak tanam merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pengaturan jarak tanam adalah untuk mendapatkan ruang tumbuh bagi pertumbuhan tanaman guna menghindari kompetisi memperebutkan unsur hara dan matahari dari setiap tanaman kelapa sawit, serta mempermudah dalam pemeliharaan.
Dalam
menanam sawit yang harus
diperhatikan adalah jarak tanam antar pohon, dan bentuk segitiga sama sisi
sehingga memungkinkan adanya gang dari segala arah. Jarak tanam yang dianjurkan
adalah 9 meter antar tanaman, hal ini selain untuk memberikan ruang tumbuh bagi
pohon kelapa sawit juga memberikan ruang bagi akar-akar kelapa sawit agar tidak
saling berebut nutrisi makanan pada tanah.
Lubang
tanam dibuat beberapa hari sebelum penanaman dilakukan. Lubang tanam dibuat
dengan ukuran 50 x 40 cm dan kedalaman 40 cm. Tanah galian bagian atas setebal
20 cm dipisahkan dari tanah bagian bawah. Jarak antar lubang tanam yaitu 9 x 9
x 9 m. Apabila kebun kelapa sawit ebrupa area berbukit, harus dibuat teras
melingkari bukit dengan jarak 1,5 m dari sisi lereng.
Selain itu sebelum menanam sawit harus pula
diperhatikan jenis tanah yang akan ditanami agar tidak salah dalam prosessnya. Kelapa sawit memerlukan tanah yang relatif datar dengan lapisan
tanah yang tebal, tidak tergenang dan jenis-jenis tanah subur untuk mendukung
sehingga pertumbuhan-nya akan berlangsung secara optimal sehingga produksi TBS
dapat meningkat secara signifikan. Berikut Jenis Tanah yang Baik untuk Kelapa
Sawit :
- Latosol
Merupakan tanah yang memiliki warna merah hingga coklat sehingga
sering disebut dengan tanah merah. Sifat sifatnya seperti mudah menyerap air,
merupakan tanah dalam, memiliki kandungan bahan organik yang sedang dengan pH
tanah netral hingga asam. Jenis tanah Latosol ini banyak dijumpai di Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Bali, Jawa, Sulawesi Utara dan Papua. Selain untuk
kelapa sawit, tanah Latosol juga sangat baik untuk tanaman Palawija, Padi,
Karet dan Kopi.
- Organosol
Merupakan tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan bahan
organik dan merupakan salah satu jenis tanah yang subur dan terbagi menjadi dua
yaitu tanah humus dan tanah gambut. Jika tanah humus tidak perlu dibahas lagi
karena banyak yang sudah tahu kekayaan unsur hara didalamnya, sedangkan untuk
tanah gambut cenderung masam sehingga kurang cocok untuk tanaman lain, hingga
saat ini baru kelapa sawit yang cocok tumbuh di tanah gambut.
- Alluvial
Tanah aluvial merupakan tanah dengan ciri ciri mirip dengan
latosol yang terbentuk dari hasil pengendapan material halus dari aliran
sungai. Jenis tanah ini sering ditemukan di Daerah Aliran Sungai (DAS).
Berwarna kelabu dengan struktur dengan sedikit lepas lepas dan mengenai tingkat
kesuburan tanah Alluvial tergantung dari jenis material yang dibawah oleh
aliran sungai. Tanah ini sangat cocok ditanami padi, palawija, buah buahan,
tembakau dan berbagai tanaman palma seperti aren dan kelapa.
No comments:
Post a Comment