Produksi buah kelapa sawit dapat
diperkirakan melalui taksasi. Taksasi yaitu memperkirakan besarnya produksi
yang akan dicapai pada masa tertentu dan masa berikutnya dalam luasan tertentu.
Dalam taksasi, kemampuan untuk mengenal dan mengetahui morfologi sangat
diperlukan. Oleh karena itu, pekerja yang melakukan taksasi harus mengetahui
bagaimana ciri-ciri bunga dan buah pada fase dan umur tertentu.
Kelapa sawit merupakan tanman
monoecious/berumah satu. Artinya, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada
satu pohon, tetapi tidak pada tandan yang sama. Walaupun demikian,
kadang-kadang dijumpai juga bunga jantan dan betina pada satu tandan (hermafrodit).
Bunga muncul dari ketiak daun.
Setiap ketiak daun hanya dapat menghasilkan satu infloresen/bunga majemuk.
Biasanya, beberapa bakal infloresen gugur pada fase-fase awal perkembangannya
sehingga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkan
infloresen.
Perkembangan infloresen dari
proses inisiasi awal sampai membentuk infloresen lengkap pada ketiak dau
memerlukan waktu 2,5-3 tahun. Infloresen akan muncul dari ketiak daun beberapa
saat menjelang anthesis/penyerbukan. Pada tanaman muda (2-4 tahun), anthesis
biasanya terjadi pada infloresen di ketiak daun nomor 20, sedangkan pada
tanaman tua (>12 tahun) biasanya terjadi pada daun yang lebih muda, yaitu
sekitar infloresen pada daun nomor 15.
Bunga kelapa sawit merupakan
bunga majemuk yang terdiri dari kumpulan spikelet dan tersusun dalam infloresen
yang berbentuk spiral. Bunga jantan maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai
bunga (peduncle/rachis) yang merupakan struktur pendukung spikelet. Umumnya
dari pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung yang membungkus infloresen
sampai dengan saat-saat menjelang terjadinya anthesis. Dari rachis ini,
terbentuk struktur triangular bract yang kemudian membentuk tangkai-tangkai
bunga/spikelets.
No comments:
Post a Comment